Entradas populares

Renungan : Betapa Bodohnya Aku..


Saat cinta datang dalam hidupku, rasa bahagia yang kudapat. Mendapat perhatian dari selain keluargaku. Dari seseorang yang berhasil membuatku kagum padanya.  Namanya terukir indah dihatiku. Direlung paling dalam hatiku. Hingga sangat sulit untuk menghapusnya. waktuku habis untuk memikirkannya, merindukannya dan berharap memilikinya. Walau ku tau, dia dan aku adalah milikNya. tapi logikaku mengalahkan hati nuraniku. Entah apa yang merasukiku saat itu.

Lambat laun aku mengerti, bahwa tak selamanya cinta itu indah. Tak selamanya cinta itu menorehkan senyum diwajahku. Disaat aku terlena akan cintanya, dia menjatuhkanku. Menjatuhkan aku yang sedang terbang dengan angan tentangnya. Sakit memang. Namun aku tetap memaafkannya. Berulang kali ia melakukan itu, dan aku tetap memaafkannya. Sampai lah aku pada batas kejenuhanku. Jenuh untuk berharap dengannya. Jenuh untuk terus bersabar untuknya. Jenuh untuk terus merasakan sakit karenanya. Dan aku memutuskan untuk melupakannya. Mungkin, terlalu dalam kutuliskan namanya dihatiku. Hingga aku benar-benar sulit menghapusnya. Semakin aku ingin melupakannya, semakin jelas bayang dia muncul dipikiranku.

Sampai pada akhirnya ku temukan syair indah milik Ibnu Athailah :
"tidak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaan pada kesenangan duniawi,selain rasa takut kepada Allah yg menggetarkan hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati merana!" (Ibnu Athaillah)
Apakah yang kurasa ini adalah syahwat? Separah itukah? Mulanya aku menolak argumen itu. Tapi aku mengerti, yang kurasakan memang syahwat. Lantas apa yang harus ku perbuat?? aku sangat takut. Sangat amat takut. Akankah Allah mengampuniku? Mengampuniku yang telah menduakan cinta-Nya. Menaruh nama lain diatas nama-Nya. Astagfirullah..

Aku harus berubah. Ya! Aku pasti bisa. Sebagaimana Allah membuka pikiranku tentang ini.
Bukan hanya duduk termenung atas kesalahan ini. Tapi aku harus malakukannya. Melakukan apa yang terulis indah di syair Ibnu Athailah itu. Aku harus melakukannya saat ini, hari ini, dan detik ini juga. Sebelum ajal menjemputku..

¡Compártelo!

0 komentar:

Posting Komentar

Buscar

 
December Second Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger